2/05/2013

Abraham Lincoln :)


Saat Abraham Lincoln (1809-1865) masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya. Suatu hari, ia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai seorang pengacara senior. Tapi ketika tiba waktunya, pengacara itu hanya melihat Lincoln sekilas dan berteriak, “Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku!”
Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi.”
Waktu berlalu…
Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Di antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia merupakan mutiara milik peradaban.”
Hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan! Maka, jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memafkan. Jadikan “sampah” sebagai “pupuk” atau “bahan bakar” untuk maju—baik di lingkungan keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita.

2/02/2013

Kelebihan dan Kekurangan Teori Asam Basa


1. Kelebihan teori asam dan basa Bronsted – Lowry :
Konsep yang telah disampaikan Bronsted dan Lowry mengenai Teori Asam Basatidak terbatas hanya pada pelarut air saja, namun konsepnya dapat dengan jelas menjelaskan dan menerjemahkan mengenai reaksi asam dan basa dalam pelarut air, bahkan mengenai reaksi tanpa pelarut.
Contoh : Reaksi antara asam klorida, HCl, dengan amonia, NH3 dengan menggunakan pelarut benzena.
Reaksinya seperti ini : HCl (benzena) + NH3 (benzena) -> NH4Cl(s)
2. Kelebihan teori asam dan basa Lewis :
a. Teori asam dan basa Lewis mampu menjelaskan suatu zat memiliki sifat basa dan asam dengan pelarut lain dan bahkan dengan yang tidak mempunyai pelarut.
b. Teori asam dan basa Lewis mampu menjelaskan suatu zat memiliki sifat basa dan asam molekul atau ion yang memiliki PEB atau pasangan elektron bebas. Contoh terdapat pada proses pembentukan senyawa komplek.
c. Teori asam dan basa Lewis mampu menerangkan dan menjelaskan suatu senyawa bersifat basa dari zat-zat organik, contohnya dalam DNA dan RNA didalamnya  mengandung atom N, nitrogen, dimana memiliki PEB atau pasangan elektron bebas

1. Kekurangan teori basa dan asam Arrhenius :
a. Teori Arrhenius hanya dapat menjelaskan reaksi yang terjadi pada air saja, tidak dapat menjelaskan reaksi dengan pelarut air.
b. Teori Arrhenius tidak mampu menjelaskan alasan beberapa senyawa yang mengandung H atau hidrogen yang memiliki biloks atau bilangan oksidasi +1 (contoh : HCl) yang larut dalam pelarut air untuk membentuk larutan yang bersifat asam, sedangkan yang lain seperti CH4 tidak.
c. Teori Asam Basa Arrhenius memiliki kelemahan yaitu tdak dapat menjelaskan alasan mengapa suatu senyawa yang tidak memiliki ion OH-, contoh Na2CO3 memiliki sifat dan karakteristik seperti basa.
2. Kekurangan teori basa dan asam Bronsted – Lowry :
Teori Bronsted-Lowry memiliki kelemahan yaitu tidak mampu menjelaskan alasan suatu reaksi asam dengan basa dapat terjadi tanpa adanya transfer proton dari yang bersifat asam ke yang bersifat basa
3. Kekurangan teori basa dan asam Lewis :
Teori Lewis memiliki kelemahan yaitu hanya mampu menjelaskan asam-basa yang memiliki 8 ion atau oktet.